Jumat, 03 April 2015
Empati Remaja terhadap Autisme dalam Sebuah Kisah yang Manis.
Judul Buku : Bintang dan Cahayanya
Penulis : Pretty Angelia
Penerbit : Elexmedia
Jumlah halaman : 334 Halaman
ISBN : 978-602-02-5474-6
----------------------------------------------------
Alin terpaksa menelan kepahitan saat diputuskan cowok yang ia cintai. Pasalnya yang menjadi alasannya adalah cowok itu tak nyaman dengan keadaan keluarga Alin, karena takdir Alin yang memiliki adik penderita gangguan spektrum autisme.
Aster adalah adik yang manis dan lucu. Namun ia harus dijaga sedemikian rupa karena ia berbeda, ia asyik dengan dunianya sendiri sehingga tidak mudah bersosialisasi dan berkomunikasi. Alin menyaksikan sendiri betapa berat bunda menjaga Aster setiap harinya. Bukan kelelahan fisik saja yang bunda rasakan namun menghadapi orang-orang enggan mengerti keadaan mereka itu lebih menyakitkan.
Dalam satu waktu Alin menjanjikan untuk membantu bunda untuk menjaga Aster, ikut menjalani beban takdir itu bersama-sama. Ia menyayangi Aster dan benar-benar menjaganya. Mengajaknya main game dan setia menemani Aster jalan-jalan belajar bersepeda, meskipun ia dan bunda tahu akan sangat sulit buat Aster untuk benar-benar bisa naik sepeda.
Namun dalam sisi lain ia juga remaja labil yang juga ingin bersenang-senang dalam dunianya, teman-teman sekolahnya. ia juga merasakan was-was ketika teman-temannya bersepakat ingin latihan menari di rumahnya. Ia takut menerima komen yang tidak diinginkan dari teman-temannya.
Tak semua orang faham dengan autisme, beberapa menganggap itu adalah kelaianan jiwa, atau idiot. Sebagaimana Gita, teman grup dancer Alin. Meski berlian menyebut kata kelaian jiwa dan idiot dalam pertanyaan polos kepada bunda karena memang tak mengerti, tak ayal Alin berang dan merasa down. Ia kecewa kepada bunda datar saja bercerita bahwa adiknya memang autis. karena ia berniat merahasiakan hal itu dari teman-temannya. Cukup Gita sahabatnya dan Yovie, si cowok brengsek itu yang tahu. Tapi kenyataan pedas itu terlanjur terjadi.
Ditengah gelap emosinya, Alin merasa bunda lebih memerhatikan Aster. Sehingga ia punya pikiran nekat ingin memberi 'pelajaran' kepada bunda. Ia ingin menjadi anak yang bandel, ia ingin bunda merasa 'kehilangan' dirinya dan mencoba kabur dari rumah. Menginap di rumah teman dan mematikan HPnya.
Namun tindakan nekat Alin itu ternyata berbuah kenyataan yang lebih pahit pagi. Orang yang paling disayanginya malah mendapatkan musibah kecelakaan dikarenakan kebingungan mencarinya di pagi buta. Kecelakaan yang hampir merenggut nyawa bunda
Tak perlu ditanyakan lagi tentang penyesalan Alin. Ia seolah harus menanggung semua bebannya sendiri, sifatnya yang tertutup membuatnya enggan bercerita meskipun Kepada Gita, sahabat terdekatnya.
Saat seperti itu ada Mikael. Cowok hitam manis berambut landak, pemujanya semenjak kelas sepuluh yang dulu sangat membuatnya ilfil bahkan muak. Tiba-tiba mereka menjadi dekat kembali dalam keadaan yang berbeda. Dan keajaiban perasaan yang berubah ilfil menjadi penasaran, dan muak menjadi merindukan.
Bagaimana kelanjutan kisah Alin bersama Bunda dan keluarganya? juga hubungannya bersama Mikael...?
Novel ini menyajikan kisah remaja dan keluarganya dengan hangat dan menyentuh. Tentang ketegaran seorang bunda dan juga perenungan remaja terhadap takdir berat yang bisa menimpa siapa saja. Takdir yang terasa berat terkadang jika mau melihat dalam beberapa kehidupan orang lain ternyata ada yang lebih sempoyongan lagi menghadapinya. Banyak info tentang autisme disisipkan dalam adegan-adegan naratif setiap lembarnya. Dari sana saya banyak memahami tentang kebiasaan-kebiasaan anak penderita autis dan bagaimana beratnya fisik dan psikis keluarganya dalam merawat mereka. sehingga saya juga dapat memetik pelajaran tentang bagaimana harusnya bersikap ketika suatu saat bertemu dengan sosok-sosok seperti itu di dunia nyata.
Novel dengan sasaran pembaca remaja ini insyAllah menumbuhkan semangat empati remaja terhadap autisme. Namun saya kurang suka dengan bagian ending yang sepertinya memaksakan adegan ciuman sepasang remaja sebelum menikah. Padahal alur-alur kisah sebelumnya sudah terasa nuansa romantis dan manis meskipun sama tanpa ada adegan kontak fisik.
***
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari bersilaturrahmi dengan meninggalkan jejak dalam komen ini. ^^